Kisah Pelajar Bodoh
Kamis, 17 januari 2013, Pelajaran
pertama di sekolah adalah pelajarannya Bu Muizah, ternyata beliau punya jiwa
stand up comedian. Kalo ngajar pasti di sisipkan komedi. Setelah selesai beliau
ngajar, beliau keluar seperti biasa temen-temen gue yang aneh selalu
nyanyi-nyanyi gak jelas, yang nyanyi itu pasti Santi, Julfa, Dwi N, Ida, dll.
Mereka nyanyi itu harus pake music, musiknya aneh, musiknya hasil dari
gedor-gedorin meja. Suaranya mereka cempreng banget. Tapi gue banggalah sama
mereka, mereka punya potensi sebagai penyanyi, walaupun mereka menyakiti
telinga orang banyak.
Gue berpikir kalo Indonesia itu
Negara yang unik. Keunikan Indonesia terdapat di presidennya. Presidennya itu
gila semua, yang pertama soekarno gila wanita, soeharto gila kekuasaan, habibi
gila ilmu, gus dur gila wisata, megawati gila agama, dan yang terakhir itu pak
SBY. Pak SBY itu alay banget, dia itu gila belanja, kantongnya dua di matanya.
Soal pak SBY, gue inget waktu hari
Rabu tanggal 16 januari 2013, waktu itu pelajaran bhs inggris, Bu Titis yang
ngajar. Waktu itu beliau membahas tentang suffix-ment,ketika bahas soal, di
pertanyaan ada kalimat seperti ini “Indonesia and Malaysia had made an Agreement
to stop fighting.” Nah……. Di situ langsung Bu Titis gak terima sama
Malaysia, gara-gara Malaysia menginjak-injak Indonesia. Bu Titis bilang “kalo
presidennya pak soeharto, mungkin udah perang.” Terus Rini bilang “SBY
PREEEETT..” terus ketawa semuanya, gue pikir rini sama rudi punya kesamaan,
yaitu bilang PREETT. Kalo rudi PREETTnya itu “wow, PREETT.” Mungin mereka
berjodoh, karena mereka punya kesamaan, kesamaan lainnya kalo mereka ketawa itu
gak enak banget, dll. Lanjutin cerita tadi yang SBY, ada yang ngomong, “heh… ada orangnya gitu
kok.” Terus gue bilang “ untung matanya SBY sipit.” Terus Bu Titis ngomong “SBY
itu tidak ini ya, tidak apa namanya, ehhhmmm tidaaaakk.” Terus gue nyahut
“tidak tidur bu, (sambil megang kantong mata gue) tuh kantongnya.” Gue ngomong
gitu terus gurunya ketawa, gue mikir kalo barusan kan gak lucu, kenapa gurunya
ketawa?.
Selesai bahas soal, gurunya bahas
announcement. Gurunya Tanya “biasanya kita dpt menemukan sebuah announcement
berupa audio itu dimana?.” Ada yang jawab “di masjid.” Terus gurunya nanya lagi
“biasanya pengumuman di masjid itu tentang apa?.” Ada yang jawab “kematian.”
terus gue mencoba untuk menjawab “adzan.” Gue jawab gitu. Temen-temen gue
ketawa. Apa yang salah, kan gak salah kalo adzan itu pengumuman. Adzan kan
pengumuan bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah sholat.
Jujur sebenarnya gue itu tidak tahu
tentang laptop. Gue sering nyaranin syarifa untuk pake coolpad, tapi sebenarnya
gue sendiri gak tau cara makenya. Dia pernah minta tolong sama gue untuk
mbenerin laptopnya, gue sendiri gak tau cara mbenerinnya. Gue mencoba untuk
mencari. Ternyata itu penyakitnya itu over heat, mungkin fan processornya ada
gelandangan tidur, ada sarang laba-laba.
Sekarang gue menemukan jati diri gue, gue sekarang memutuskan
untuk menjadi seorang penulis. Gue sekarang memilih menulis karena: gue merasa
kalo bakat gue ada di nulis, walaupun gue sering di paksa untuk desain, terus
di suruh untuk ikut lomba desain, 8 kali gue ikut lomba, dan Alhamdulillah
ter-eliminasi semuanya, itu artinya gue kalah. Gue bisa menulis, diantaranya
itu: nulis cerpen, puisi, novel, hutang, bahkan gue bisa nulis resep dokter,
sangking bagusnya tulisan gue. Gue dulu waktu SD pernah bercita-cita sebagai penulis, bahkan
gue pernah nulis sebuah cerita judulnya “Berdebat dengan setan.” Ceritanya ada
orang yang bisa berbicara dengan setan dan akhirnya mereka berdebat.
Selain cerpen, gue dulu pinter banget ngarang sebuah puisi,
tapi judul sama isinya gak nyambung.
Selain penulis, gue dulu pengen menjadi seorang fotografer.
Setiap ada sesuatu yang menurut gue bagus pasti gue foto, contoh hasil gue foto
adalah: nyamuk, sapi, ayam lewat. Ketika selesai gue lihat, gue bilang “gue gak
bakat jadi fotografer.” Gue bilang gitu soalnya hasilnya berantakan.
Gue juga pernah pengen banget menjadi seorang editor, gue
pernah sama saudara gue, ada mbak iir, ica, nia. Kita semua membuat sebuah
filpen (film pendek) filmnya hampir sama dengan film laga indosiar. Di situ adegannya
mbak iir itu lagi perang sama ica. Sebenarnya berhasil sih, tapi kita menggunakan
kamera hp, ya hasilnya jelek. Dan akhirnya, kita 4 kali ambil adegan, hasilnya
Cuma 1 adegan yang berhasil. Adegannya mbak iir menjadi seorang maling yang di
kejar sama ica dan nia, kemudian mbak iir tembus dari lawang dan akhirnya mbak
iir lolos dari kejaran ica dan nia.
Gue juga pengen menjadi seorang sutradara. Gue gak tau kenapa
setiap orang casting, mereka (tepatnya cewek) menggunakan bedak yang tebal. Mungkin itu
sarana perlindungan diri, kalo di gampar Cuma retak aja.
Waktu SMP, gue ingat, waktu praktek bahasa inggris. Waktu itu
gilirannya nasir untuk bercerita. Nasir baca cerita sambil mendesah. Gue salut
banget sama dia, sebelum dia baca ceritanya, dia mengucapkan salam. Setelah
mengucapkan salam, dia bercerita, bacanya itu mendesah “long time ago (bacanya
sambil mendesah).” Semua orang ketawa kalo nasir baca cerita bahasa inggris,
sampe bu Lestari pun ikut ketawa.
Jum’at 18 januari 2013. Gue sama anak-anak yang ikut
penyuluhan, di suruh ke Puskesmas Sluke. Waktu itu kita di naikkan tosa. Di
dalam tosa ada sebuah kejadian. Kejadiannya crystal sama alex duduk berhadapan.
Ketika itu dewi mau men-foto mereka berdua, alex menunduk ke depan yang artinya
dia menunduk kearah crystal, temen-temen gue menyoraki mereka berdua. Setelah
sampai di puskesmas, gue merasa bangga sama kita, karena di sana kami di sambut
dan sukses untuk di usir. Ternyata undangannya salah, yang seharusnya minggu
depan akhirnya jum’at itu kita perginya. Kita orang yang rajin sampai-sampai belum
waktunya kita sudah datang.
Selasa 22 januari 2013. Waktu itu 2 temen gue lomba bahasa
inggris, dan 4 orang murid pilihan untuk menjadi supporter. Waktu itu muridnya
sepi banget, waktu berjalan semakin cepat, tiba-tiba udah pelajarannya Bu leli,
bahasa Indonesia. Di situ gue duduk sama wartini. Kita berdua satu kelompok
dalam suatu diskusi. Setelah pelajaran bahasa Indonesia selesai, tiba waktuya
untuk pelajaran matematika. Gurunya Pak Mansur. Pelajaran waktu itu membahas
tentang konvers, invers, kontraposisi. Ketika gue mau nulis, tiba-tiba wartini
bilang ke gue “heh cepetan nulis.” Gue curiga sama dia terus gue bilang “kamu
perhatian ya sama aku?” gue Tanya seperti itu, terus dia bilang “gak lah, aku
jaga-jaga aja kalo gak keliatan.” “oh…”
Gue pikir, kiamat makin datang, karena temen-temen gue
(khususnya cewek) mereka memanggil satu sama lain dengan sebutan beib,
sayang atau apalah namanya. Gue sebenarnya jijik kalau ada orang yang
manggil gue dengan sebutan seperti itu. gue pernah waktu di facebook, tepatnya
di pesan. Crystal nyebut gue dengan panggilan say. Terus gue bilang
“say,say. Emangnya gue tukang sayur.” Gue bilang gitu, terus dia bilang “ya,
kamu kan segala tukang.” (pada saat itu gue di panggil tukang sama crystal sama
dina. Katanya sih gue pinter banget mereparasi. Terutama computer.)
Gue pernah berpikir kalo cerpen telah membuat gue gila.
Karena ketika gue nulis cerpen yang pertama, yang judulnya MANUSIA SETENGAH
ALAY. Cerita dalam cerpen pertama itu adalah kekesalan gue terhadap tingkah laku
temen-temen gue yang alay. Gue gak habis pikir
sama temen-temen gue yang baca, mereka malah merespon dengan positif.
Gue pikir, ketika gue nulis cerpen itu, di sekolah, gue akan di gebugin sama
temen-temen yang bersangkutan. Emang bener “kalo kita ingin mencari sebuah
kelucuan, sebenarnya yang kita lakukan adalah mencari kegelisahan/kekesalan,
bukan mencari kelucuan.”
Dan ketika gue menulis sebuah cerpen, hidup gue berubah
terutama ketika di sekolahan, ada temen gue yang terobsesi sama gue, gue pernah di Tanya
sama dia disecarik kertas. Di situ di katakan “apakah engkau kesepian?” gue baca
surat itu terus gue bilang sama orang yang ngirim “heh, lo nulis kayak gini,
gue jijik”