Dear Diary
Diary, diary, dan diary. Ini diary, itu diary semua diary, all about
diary. Kenapa harus diary. Tukang becak nulis diary, tukang ojek nulis diary, penjual
gado-gado nulis diary, tukang kredit nulis diary, orang diare nulis diary, eh kalo
orang diare nggak mungkin sih, emang bisa orang ngeden sambil nulis diary,
kadang orang galau juga nulis diary. Sekarang gue mau nulis diary bukan gue
terserang diare.
Di mulai pada:
Rabu, 16 Januari 2013
Waktu itu, kejadiannya pelajaran terakhir, yaitu Bahasa Inggris.
Gurunya Bu Titis, pelajarannya membahas tentang Suffix-ment. Kebetulan ada PR
Bahasa Inggris, jadi beliau membahas PR nya. Ada pertanyaan yang menunjukkan
suatu kalimat ‘Indonesia and Malaysia had made an Agreement to stop fighting.’
Nah…. Di situ Bu Titis kayak Dora yang ikut perang, ngomong ‘di injak-injak’
saja, kalo di praktekkan kayak Dora yang mau ikut perang. Terus Bu Titis bilang
“kalo Presidennya Pak Harto, mungkin udah perang.” Terus temen gue namanya
Rini, bilang “SBY, PRETT….” Langsung kita ketawa semua. Terus ada juga yang
ngomong “heh, ada orangnya gitu kok.” “Untung SBY matanya sipit.” Kata gue. Gue
bilang kayak gitu soalnya, ada fotonya SBY yang matanya sipit. Terus Bu Titis
bilang “Pak SBY itu tidak ini ya, tidak apa namanya, ehmm tidak….” Terus gue
nyahut “Tidak tidur Bu, (sambil megang kantong mata gue), tuh kantongnya.” Gue
bilang gitu, sontak gurunya ketawa. Gue mikir kalo barusan kan gak lucu, kenapa
gurunya ketawa.
Setelah membahas PR, gurunya melanjutkan dengan membahas Announcement.
Gurunya Tanya “biasanya kita bisa menemukan Announcement berupa audio itu dimana?”
Terus Dwi Ningsih menjawab “Di Masjid Bu.” “biasanya tentang apa?” Tanya
gurunya lagi. “kematian.” Jawab Dwi Ningsih. Kemudian gue mencoba untuk
menjawab “Adzan.” Temen-temen malah ketawa. Apa yang salah, kan gak ada
salahnya kalo gue jawab Adzan. Adzan kan juga pengumuman, pengumuman bagi umat
muslim untuk melaksanakan kewajiban Sholat.
Kamis, 17 Januari 2013
Pelajaran pertama di sekolah pelajaran Pendidikan Agama Islam
gurunya Bu Muizah. Menurut gue beliau punya jiwa menjadi Stand Up Comedian,
karena beliau sering ngelawak dari pada mengajar. Tapi gue setuju dengan cara
pembelajarannya Bu Muizah, soalnya biar gak bikin tegang dan yang pasti paham
semuanya. Setelah beliau selesai mengajar, pasti teman-teman gue sering
nyanyi-nyanyi gak jelas di kelas. Suara mereka itu cempreng banget. Tapi gue
banggalah sama mereka, mereka punya potensi sebagai penyanyi, walaupun mereka
menyakiti telinga orang banyak.
Jum’at, 18 Januari 2013
Pagi-pagi jam 9 di suruh pergi ke Puskesmas Sluke, ketika Sampai di
Puskesmas, kita berhasil di usir dengan hormat, karena undangannya salah. Yang
seharusnya minggu depan ternyata kita berangkat hari ini juga. Tapi ketika
berangkat, kita di naikkan Tosa, dan ada sebuah tragedi di Tosa. Ketika itu,
Crystal dan Alex duduk berhadapan. Ketika itu Dewi membawa HP dan Dewi
mengabadikan momen itu. Dan ketika mereka berdua di Foto, Alex menunduk ke
depan, itu artinya Alex menunduk kea rah Crystal.
Senin, 4 Februari 2013
Sebenarnya gue sebel banget, soalnya Ibu gue nyuruh gue belajar
terus. Sebenarnya bagus sih menyuruh belajar itu kan suatu kebaikan, tapi waktu
itu gue lagi main electronic piano. Baru saja main, di suruh belajar. Gue juga
butuh hiburan, gue manusia bukan robot yang selalu di perintah untuk melakukan
hal yang sesempurna mungkin. Kalo gini terus gimana gue bisa betah di rumah.
Kamis, 7 Februari 2013
Love story. Akhirnya, gue seneng banget melihat kakak kelas yang gue
anggap sebagai kakak kelas sendiri, akhirnya bisa ketemu sama gebetannya, gue
gak tau itu gebetannya atau bukan, yang pasti mereka pernah pacaran. Ya namanya
Syarifa, dia ketemu sama gebetannya Aas. Waktu itu Aas di suruh untuk
mempromosikan Universitas nya, di SMA nya dulu, SMA Al-Yaqin, di kelas 3 dan
kebetulan waktu itu Syarifa kelas 3.
Jum’at, 8 Februari 2013
Malam ini adalah malam terburukku. Gue Cuma pingin hiburan dari
semua kepenatanku belajar. Mereka tidak pernah tau perasaanku, gue punya takdir
yang bisa merubah itu cuman gue dan Tuhan saja, bukan orang lain.
Senin, 25 Februari 2013
Tadi di kelas, giliran kelompok gue untuk presentasi. Dan kita
memilih tema Stand Up Comedy. Dan tibalah sesi pertanyaan, gurunya nyuruh gue
memprakekkan Stand Up Comedy, tapi temen-temen gue yang pernah membaca cerpen
gue yang pertama ‘Manusia Setengah Alay’ pengen di bacakan oleh pengarang
aslinya yaitu gue, jadi secara gak langsung gue melakukan Stand Up Comedy.
Setelah gue baca cerpennya, 25% temen
gue bilang bagus, kreatif. Tapi 75% temen gue bilang jelek, pahit, berbisa,
walaupun mereka tidak ngomong secara langsung, tapi gue tahu karena bahasa
tubuh mereka bicara. Bahasa tubuh mereka itu kayak di sinetron-sinetron yang
matanya melotot, lalu di close up dan zoom in, zoom out, sambil
bergumam kayak orang yang menahan pipis selama 3 jam, ‘apahhh, gueh… sejelhek
ituuu’ sambil bilang dalam hatinya “awas aja kamu rul, tunggu pembalasan dari
aku.” Yang 75% kayak gitu soalnya itu aib mereka. Gue pikir setelah itu gue
akan di gebugin satu kelas, ternyata nggak, mereka tahu kalo itu hanyalah
candaan belaka.
Selasa, 26 Februari 2013
Pagi-pagi coba pengen lihat film di computer yang malemnya habis di
download. Tiba-tiba komputernya mati, ketika gue restart ada pesan kalo
windows/system32/config/system, hilang atau corrupt. Gue stress banget waktu
itu, udah gitu downloadnya dari malam sampe subuh lagi.
Jum’at, 15 Maret 2013
Janjian sama temen untuk pergi ke WG (Watu Gede: Batu Besar)
pagi-pagi banget. Jalan kaki dari rumah ke jalan raya, terus masuk-masuk desa.
Capek banget. Pulangnya lewat jalan SD, bagus pemandangannya, sawah padi,
keren.
Rabu, 20 Maret 2013
Untuk kedua kalinya pergi ke WG, tapi gue merasa galau. Tapi waktu
jalan sampai SD, pukul 05.48, gue agak galau. Perut lapar, jalanan becek.
Pukul 06.17, gue merasa GAAALLLAAAUUUU. Udah sampe tapi perut lapar
sekali.